Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,
Tapi..
Seringkah engkau dikecewakannya?
Seringkah engkau menangis karenanya?
Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?
Lalu…
Pantaskah kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?
Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?
Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…
Berpalinglah untuk tetesan airmata itu
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..
Sulitkah itu bagimu?
Jika “YA”,
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..
Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..
Tanpa kamu sadari…
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…
Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…
Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..
Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG,
Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya
Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU
Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI
Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…
Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya aku melangkah …
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai
Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…
Jangan menunggu hembus angin yang lalu…
Jangan sampai aku terbangun dalam keadaan remuk
Selagi aku bisa berdiri…
Selagi airmataku belum habis
Selagi hatiku belum bernanah..
Biarlah sakitnya terasa hari ini..
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganku
Tapi dia tak lagi menghancurkanku
Bahkan ketika aku pergi
Dia tak akan menangisiku
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena aku bukan yang diharapkannya
Aku bukan yang dipirkannya
Aku bukanlah apa-apa baginya
Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini aku sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanku
Yang hanya memberiku sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air mataku,
Menggoreskan rasa kecewa,
Dan mengguratkan luka dihatiku….
Maka…. Aku akan PERGI…
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa ku
Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….
Itu yang TERAKHIR…
Ingat...
Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..
Akan ku buka hati ku,
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanku..
Cukuplah diriku untuk mereka yang siap menerima cintaku..
Yang lebih menghargai cintaku.. :)
Kamis, 08 Mei 2014
Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,
Tapi..
Seringkah engkau dikecewakannya?
Seringkah engkau menangis karenanya?
Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?
Lalu…
Pantaskah kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?
Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?
Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…
Berpalinglah untuk tetesan airmata itu
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..
Sulitkah itu bagimu?
Jika “YA”,
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..
Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..
Tanpa kamu sadari…
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…
Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…
Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..
Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG,
Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya
Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU
Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI
Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…
Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya aku melangkah …
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai
Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…
Jangan menunggu hembus angin yang lalu…
Jangan sampai aku terbangun dalam keadaan remuk
Selagi aku bisa berdiri…
Selagi airmataku belum habis
Selagi hatiku belum bernanah..
Biarlah sakitnya terasa hari ini..
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganku
Tapi dia tak lagi menghancurkanku
Bahkan ketika aku pergi
Dia tak akan menangisiku
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena aku bukan yang diharapkannya
Aku bukan yang dipirkannya
Aku bukanlah apa-apa baginya
Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini aku sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanku
Yang hanya memberiku sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air mataku,
Menggoreskan rasa kecewa,
Dan mengguratkan luka dihatiku….
Maka…. Aku akan PERGI…
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa ku
Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….
Itu yang TERAKHIR…
Ingat...
Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..
Akan ku buka hati ku,
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanku..
Cukuplah diriku untuk mereka yang siap menerima cintaku..
Yang lebih menghargai cintaku.. :)
Langganan:
Postingan (Atom)