RSS

Pages

Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan



Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,

Kamu berharap kebaikannya,

Kamu berharap kehadirannya,

Kamu berharap perhatiannya,

Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,

Tapi..

Seringkah engkau dikecewakannya?

Seringkah engkau menangis karenanya?

Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?

Lalu…

Pantaskah kamu masih berharap padanya?

Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu

Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?

Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?

Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?

Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?

Mungkin jawabannya TIDAK

Jadi…

Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?

Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?

Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?

Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…

Berpalinglah untuk tetesan airmata itu

Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..

Sulitkah itu bagimu?

Jika “YA”,

Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..

Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..

Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..

Tanpa kamu sadari…

Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu

Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan

Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli

Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…

Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…

Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..

Untuk apa?

Untuk sesuatu yang KOSONG,

Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan

Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya

Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU

Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI

Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…

Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…

Tidakkah semua itu CUKUP?

Saatnya aku melangkah …

Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai

Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…

Jangan menunggu hembus angin yang lalu…

Jangan sampai aku terbangun dalam keadaan remuk

Selagi aku bisa berdiri…

Selagi airmataku belum habis

Selagi hatiku belum bernanah..

Biarlah sakitnya terasa hari ini..

Esok luka itu akan mengering

Biarlah dia menjadi bagian kenanganku

Tapi dia tak lagi menghancurkanku

Bahkan ketika aku pergi

Dia tak akan menangisiku

Mungkin dia tak menyadarinya

Karena aku bukan yang diharapkannya

Aku bukan yang dipirkannya

Aku bukanlah apa-apa baginya

Jangan pernah menoleh lagi untuknya

Jika hari ini aku sadar siapa dia

Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi

Dia akan menjadi orang yang sama

Yang tak pernah mempedulikanku

Yang hanya memberiku sedikit kata, sedikit senyum

Yang akan menumpahkan air mataku,

Menggoreskan rasa kecewa,

Dan mengguratkan luka dihatiku….

Maka…. Aku akan PERGI…

Biarkan hari ini adalah akhir kecewa ku

Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya

Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam

Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….

Itu yang TERAKHIR…


Ingat...

Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..

Akan ku buka hati ku,

Diluar sana masih banyak yang membutuhkanku..

Cukuplah diriku untuk mereka yang siap menerima cintaku..

Yang lebih menghargai cintaku.. :)

Kamis, 08 Mei 2014

Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Diposting oleh Unknown di 02.49 0 komentar


Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,

Kamu berharap kebaikannya,

Kamu berharap kehadirannya,

Kamu berharap perhatiannya,

Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,

Tapi..

Seringkah engkau dikecewakannya?

Seringkah engkau menangis karenanya?

Seringkah engkau merasa disakiti olehnya?

Lalu…

Pantaskah kamu masih berharap padanya?

Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu

Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?

Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?

Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?

Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?

Mungkin jawabannya TIDAK

Jadi…

Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?

Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?

Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?

Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…

Berpalinglah untuk tetesan airmata itu

Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..

Sulitkah itu bagimu?

Jika “YA”,

Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..

Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..

Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..

Tanpa kamu sadari…

Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu

Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan

Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli

Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…

Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…

Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..

Untuk apa?

Untuk sesuatu yang KOSONG,

Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan

Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya

Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU

Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI

Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang…

Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi…

Tidakkah semua itu CUKUP?

Saatnya aku melangkah …

Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai

Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…

Jangan menunggu hembus angin yang lalu…

Jangan sampai aku terbangun dalam keadaan remuk

Selagi aku bisa berdiri…

Selagi airmataku belum habis

Selagi hatiku belum bernanah..

Biarlah sakitnya terasa hari ini..

Esok luka itu akan mengering

Biarlah dia menjadi bagian kenanganku

Tapi dia tak lagi menghancurkanku

Bahkan ketika aku pergi

Dia tak akan menangisiku

Mungkin dia tak menyadarinya

Karena aku bukan yang diharapkannya

Aku bukan yang dipirkannya

Aku bukanlah apa-apa baginya

Jangan pernah menoleh lagi untuknya

Jika hari ini aku sadar siapa dia

Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi

Dia akan menjadi orang yang sama

Yang tak pernah mempedulikanku

Yang hanya memberiku sedikit kata, sedikit senyum

Yang akan menumpahkan air mataku,

Menggoreskan rasa kecewa,

Dan mengguratkan luka dihatiku….

Maka…. Aku akan PERGI…

Biarkan hari ini adalah akhir kecewa ku

Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya

Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam

Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….

Itu yang TERAKHIR…


Ingat...

Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..

Akan ku buka hati ku,

Diluar sana masih banyak yang membutuhkanku..

Cukuplah diriku untuk mereka yang siap menerima cintaku..

Yang lebih menghargai cintaku.. :)